Laptop super-tipis atau biasa disebut "ultrabook" memang menarik,
tetapi juga cukup menguras kantong. Menanggapi hal tersebut, AMD
mengambil langkah berbeda dengan menawarkan produk yang lebih murah dari
kompetitor.
Seperti dilansir oleh Reuters, Chief Executive AMD
Rory Read mengatakan bahwa Intel terlalu menganggap tinggi kesediaan
konsumen untuk membayar mahal demi mendapat laptop kelas atas.
AMD
berencana untuk menjual laptop tipis yang menggunakan chip Trinity
buatannya -yang disebut sebagai laptop "Ultrathin"- dengan harga
kisaran US$ 600 atau sekitar 6 juta-an rupiah. Angka tersebut kurang
lebih sama dengan harga laptop konvensional yang berukuran tebal, dan
jauh lebih murah dibandingkan Ultrabook.
Meskipun memiliki
beberapa kelebihan seperti prosesor yang bertenaga dan bentuk tipis,
Laptop dari jenis "Ultrabook" yang dipromosikan oleh Intel dipatok
dengan harga cukup tinggi, mencapai kisaran belasan juta rupiah.
"Ini adalah sebuah kesempatan untuk mengambil keuntungan dari peluang yang diciptakan oleh orang (kompetitor) lain," ucap Read.Lebih
jauh, Read mengatakan bahwa Intel mematok harga yang terlalu tinggi
untuk bisa meraih angka 40% dari seluruh volume penjualan laptop,
seperti yang ditargetkan oleh raksasa chip tersebut bagi ultrabook.
"Peluang justru ada di pasar mainstream," tandasnya.
Ultrabook
adalah istilah yang digunakan Intel untuk menyebut jenis laptop
super-tipis yang dilengkapi fitur-fitur kelas atas seperti cangkang
berbahan metal dan Solid State Disk.
0 komentar:
Posting Komentar