Kamis, 22 November 2012

BIOS, Tahukah Anda?


    Kali ini penulis sengaja mengangkat postingan bios setelah penulis sendiri iseng-iseng buka-buka file e-book yang dulu dapat dari PCplus edisi tahun 2004 dan menemukan bahasan tentang bios maka hanya ingin berbagi bagi rekan-rekan yang belum tahu silahkan simak postingan berikut ini :
    
    Kata BIOS yang merupakan singkatan dari Basic Input/Out-put System ini sering ditemukan pada saat
membaca buku manual dari mainboard. Ada banyak komponen yang memiliki BIOS namun bila seseorang berbicara mengenai BIOS, paling sering yang dimaksudkan adalah BIOS mainboard.
      BIOS(mainboard) adalah software level terendah pada PC. Jadi BIOS ini berhubungan langsung dengan hardware. Sebagai software level terendah, BIOS secara default merupakan perantara antara sistem operasi dengan hard-ware. Fungsi utama lain dari BIOS salah satunya adalah membuat sistem melakukan boot, misalnya pada saat pertama kali dinyalakan.

Mengapa Boot Perlu Bios?
     Suatu PC itu dirancang untuk mengikuti instruksi yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, agar dapat berfungsi PC membutuhkan kumpulan instruksi alias software. Software-software ini tentunya disimpan secara permanen pada media non-volatile seperti halnya harddisk. Pada saat dibutuhkan software-software ini akan di-load ke memori utama untuk kemudian digunakan oleh prosesor. Bagaimana bila memori utama masih kosong dan tidak ada instruksi untuk melakukan load dari harddisk? Bila ini terjadi, tentunya PC tidak akan melakukan apapun. Pada saat pertama kali dihidupkan, prosesor harus diberikan instruksi agar dapat berjalan seperti yang diinginkan. Instruksi ini tidak mungkin diperoleh dari memori utama karena memori utama masih belum berisi apapun.
    Instruksi akan diperoleh dari BIOS. Agar selalu tersedia, BIOS ini disimpan pada ROM (saat ini umumnya pada Flash ROM) dan dibuatlah suatu standar agar prosesor selalu mencari di tempat yang sama. Hal inilah yang membuat PC bisa menolak untuk boot bila BIOS mengalami kerusakan.

POST
    Pada saat sistem melakukan boot, pertama kali yang BIOS laksanakan adalah melakukan POST (Power On Self Test). Sesuai namanya, POST ini akan memeriksa hardware untuk menjamin bahwa semuanya tersedia dan berfungsi dengan benar. POST ini umumnya tidak membutuhkan waktu yang lama. Apabila ditemukan adanya masalah, umumnya POST akan memberitahukan lewat PC speaker. Pemberitahuan ini biasanya berupa bunyi beep dengan pola tertentu. Dengan memperhatikan pola dari bunyi beep tersebut, seseorang bisa mengetahui masalah apa yang ditemukan oleh POST. Untuk mengetahui maksud dari pola bunyi beep ini, sesuaikan dengan produsen dari BIOS yang digunakan. Dua yang banyak dipakai saat ini adalah Phoenix/Award dan AMI.
   Apabila POST tidak menemukan masalah, BIOS akan melakukan beberapa kegiatan lainnya seperti halnya mencari dan menjalankan BIOS dari kartu grafis. Hal ini akan membuat kartu grafis terinisialisasi. Ini sebabnya bila ada masalah pada saat POST bunyi beep yang digunakan, kartu grafis belum terinisialisasi. Beberapa kegiatan terakhir yang dilakukan oleh BIOS adalah mencari boot drive, mencari informasi untuk menjalankan proses boot sistem operasi, dan akhirnya menjalankan proses boot sistem operasi. Bila semuanya lancar, sistem operasi akan bekerja dan aplikasi- aplikasi yang di-install siap untuk dijalankan.

Sumber : PCplus (03 - 09 Februari 2004)

0 komentar:

Posting Komentar